![]() |
Perbedaan Waktu Turunnya Al-Qur'an |
Al-qur'an merupakan mukjizat nyata yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Baginda Nabi Muhammad SAW untuk seluruh alam. Al Qur'an ini juga merupakan kitab suci ummat islam yang paling mulia karena Allah SWT telah jamin tak ada penyelewengan terhadapnya hingga akhir zaman.
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai muslim untuk selalu membaca Al-Qur'an dan mengimplementasikan serta mengajarkannya kepada sesama sebagaimana hadits berikut :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
"Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya"
(HR. Bukhari)
*Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Imam Ahmad dan Darimi.
Membahas mengenai Al-Qur'an tak akan lepas dari awal mula turunnya itu sendiri. Karena di Indonesia sendiri mayoritas ummat muslim di negeri kita tercinta ini merayakannya, khususnya setiap tanggal 17 Ramadhan, umumnya di malam hari.
Hampir di seluruh tempat di Nusantara ini juga mengadakan seremoni layaknya memperingati Maulid Nabi, Isra Mi’raj dan hari besar lainnya. Banyak cara masyarakat mengisi acara Nuzulul Quran, mulai dari tumpengan, pengajian, istighotsah, tahlil, khataman Al-Qur’an, dan sebagainya.
Mengenai turunnya Al-Qur'an sendiri terdiri dari beberapa tahap, yaitu yang pertama adalah Allah SWT turunkan ke Lauhil Mahfudz. Setelah itu Allah SWT turunkan dari Lauhil Mahfudz ke Langit Dunia yaitu Baitul Izzah. Disinilah Al-Qur'an turun kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur.
Adapun dalilnya adalah sebagai berikut :
1. Menurut Ibnu Abbas, “Al-qur’an diturunkan pada Lailatul Qadr pada bulan ramadhan ke langit dunia sekaligus; lalu ia turunkan secara berangsur-angsur. (HR. Thabrani)
2. Ibnu Abbas berkata, Al-Qur’an itu dipisahkan dari Adz Dzikr, lalu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Maka Jibril mulai menurunkannya kepada Nabi SAW. (HR. Al-Hakim).
Pakar tafsir terkemuka, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi menegaskan:
وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى مَا بَيَّنَّاهُ جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ كَانَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ بِهِ نَجْمًا نَجْمًا فِي الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي وَالْأَسْبَابِ، وَذَلِكَ فِي عِشْرِينَ سَنَةً.
“Tidak ada perbedaan bahwa Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh pada malam Lailatul Qadar secara keseluruhan seperti penjelasan kami. Maka Al-Qur’an terlebih dahulu diletakan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril menurunkannya secara berangsur tentang perintah, larangan dan sebab-sebab lainnya. Demikian itu terjadi selama 20 tahun.”
Adapun tujuan diturunkannya secara berangsur-angsur sebagai berikut :
وَقُرْاٰ نًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَ هٗ عَلَى النَّا سِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا
"Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 106)
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Allah SWT turunkan Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah secara menyeluruh dan dari Baitul Izzah tersebut Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur.
Adapun turunnya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah adalah pada Lailatul Qadr sepertimana ayat berikut :
اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 1)
Mengenai turunnya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah sendiri adalah Haqq dan kita serahkan pada Allah SWT karena Allah SWT yang Maha Tahu. Sedangkan mengenai turunnya Al-Qur'an dari Baitul Izzah kepada NAbi SAW sendiri masih terdapat perbedaan pendapat.
--- --- --- Baca juga mengenai Ayat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad SAW
Menurut Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Muhammad Ziyad, turunnya Alquran (nuzulul Qur'an) dipandang para ulama sebagai anugerah dan nikmat yang luar biasa kepada manusia.
Bagaimanapun, tanggal pasti turunnya Alquran itu pada bulan Ramadhan masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ziyad menjelaskan, ada alim ulama yang menyebut nuzulul Qur'an terjadi pada 17, 18, 21, 25 ramadhan dan masih banyak lagi.
"Tetapi jumhur ulama menyatakan bahwa Alquran turun pada malam 17 Ramadhan. Lihat pendapat Syekh Manna' al-Khotton. Sehingga dapat dipahami bahwa Alquran itu turun di malam hari pada bulan Ramadhan, (Menurut Ziyad)".
Lalu uraian mengenai 17 ramadhan sebagai malam nuzulul Qur'an adalah hasil ijtihad para ulama yaitu dengan berdasarkan pada ayat berikut :
وَا عْلَمُوْۤا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَ نَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَ لِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِا للّٰهِ وَمَاۤ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَا نِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin, dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 41)
Ayat tersebut dijadikan dalil berdasarkan pada bertemunya 2 pasukan besar pada perang badr, yaitu bertemunya kaum muslimin dengan orang kafir.
Meski begitu perbedaan pendapat mengenai kapan wahyu pertama turun memang tidak bisa dihindari. Tapi yang paling penting bagi kita adalah tetap menghargai perbedaan tersebut dan menjadikan kita semakin semangat untuk belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya serta menjadikan keseharian kita berlandaskan kepada Al-Qur'an
1 Comments
Artikel yang bermanfaat, dan bagus. Boleh kunjungi juga:
ReplyDeleteProdusen Kaos Dakwah
Jual Koas Dakwah
Kaos Dakwah Quotes