Mengungkap siapa yang hendak disembelih Nabi Ibrahim AS



Bismillahirrahmaanirrahiim …

Pada tulisan ini, saya pribadi hanya ingin mengungkap dan menjawab mengenai siapakah yang dikorbankan atau disembelih oleh Nabi Ibrahim. Sebagian pendapat mengatakan Nabi Ishaq lah yang dimaksud. Biasanya pendapat ini timbul dari kalangan Kristen ataupun yahudi. Lalu disisi lain yaitu dalam pandangan ummat islam bahwa Nabi Ismail lah yang hendak disembelih oleh Nabi Ibrahim. Oleh karena itu, saya hanya mengulas bahasan mengenai ini.


Sebenarnya masalah ini bukanlah termasuk termasuk ke dalam aqidah kita, namun akan mempengaruhi keyakinan kita karena masalah ini berkaitan mengenai 2 kitab suci yaitu Al-Qur’an dan Bible dimana kedua kitab ini menerangkan bahasan yang berbeda . Untuk mengetahui siapa yang dikorbankan atau hendak disembelih oleh Nabi Ibrahim, maka kita akan bahas disini.

Dalam Pandangan Al Qur’an

QS aSh-Shaffat ayat 100-113
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ  الصّٰلِحِيْنَ
Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
[QS. As-Saffat: Ayat 100]

فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ
Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail).
[QS. As-Saffat: Ayat 101]

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰى  ؕ  قَالَ يٰۤاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ  ۖ   سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
[QS. As-Saffat: Ayat 102]

فَلَمَّاۤ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِ ۚ
Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah).
[QS. As-Saffat: Ayat 103]

وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰۤاِبْرٰهِيْمُ ۙ
Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim!
[QS. As-Saffat: Ayat 104]

قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا   ۚ  اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ
Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu." Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[QS. As-Saffat: Ayat 105]

اِنَّ  هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰٓؤُا الْمُبِيْنُ
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[QS. As-Saffat: Ayat 106]

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[QS. As-Saffat: Ayat 107]

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ
Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
[QS. As-Saffat: Ayat 108]

سَلٰمٌ عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ
"Selamat sejahtera bagi Ibrahim."
[QS. As-Saffat: Ayat 109]

كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[QS. As-Saffat: Ayat 110]

اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ
Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[QS. As-Saffat: Ayat 111]

وَبَشَّرْنٰهُ  بِاِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
[QS. As-Saffat: Ayat 112]

وَبٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلٰٓى اِسْحٰقَ  ؕوَ مِنْ ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَّظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ مُبِيْنٌ
Dan Kami limpahkan keberkahan kepadanya dan kepada Ishak. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.
[QS. As-Saffat: Ayat 113]

Note :
Jika kita menafsirkan ayat diatas dengan metode tahlili, maka kita akan menemukan :
-          Ayat yang berwarna merah mengenai identitas 2 anak Nabi Ibrahim AS
-          Ayat yang berwarna hijau menceritakan penyembelihan Nabi Ismail AS oleh Nabi Ibrahim AS
-          Ayat yang berwarna biru mengenai kelahiran Naabi Ishaq dan keturunannya

Inti dari ke 14 ayat diatas ada pada ayat 100 dan 101. Meskipun kedua ayat tersebut memjelaskan secara tersirat, naman pada hakikatnya kedua ayat tersebut memiliki makna yang jelas mengenai siapa yang dikorbankan oleh Nabi Ibrahim. Di dalam Al-Qur’an hal seperti ini sudah menjadi kelaziman karena tingginya sastra arab apalagi ini adalah kalamullah sehingga dengan makna seperti itu akan dapat selalu beriring dengan keadaan zaman. Pada ayat 100 Nabi Ibrahim berdoa agar memiliki anak yang shaleh, tetapi di ayat 101 Allah SWT menganugerahkan padanya anak yang sabar. Lalu siapakah anak yang shaleh dan siapakah anak yang sabar ???

Mari kita cermati bersama. Di dalam Al-Qur’an hanya ada 3 nabi yang mendapat gelar “Asshabiriin” yaitu :
1. Nabi Ismail
2. Nabi Idrisu
3. Nabi Dzulkifli

Ketiganya tertuang didalam QS Al-Anbiya : 85. Jadi ayat 101 di surat Ash-Shaff dapat diperjelas dengan ayat ini bahwa yang dimaksud orang yang sabar adalah Nabi Ismail AS.
Lalu untuk gelar Asshalihiin sendiri tertuang cukup jelas di ayat 112 QS Ash-shaffat bahwa nabi Ishaq lah yang mendapat gelar tersebut. Jadi, pada ayat 100 pun sudah cukup jelas siapa yang dimaksud.

Kesimpulan pada ayat 100 dan 101 adalah :
1. Nabi Ibrahim ingin memiliki anak dari Sit Sarah (ibu Nabi Ishaq) karena mereka berdua belum dikaruniai keturunan.
2. Siti Sarah mempersembahkan budaknya bernama Siti Hajar untuk diperistri oleh Nabi Ibrahim dan mereka memiliki anak yaitu Nabi Ismail AS.
3. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Ismail lah yang merupakan anak pertama Nabi Ibrahim AS.
4. Didalam kedua ayat tersebut menjelaskan secara tersirat, namun memiliki hakikat yang jelas mengenai anak Nabi Ibrahim AS.


Selanjutnya kita akan bahas ayat 102 – 111
Pada ayat ini secara keseluruhan menceritakan kisah tentang penyembelihan Nabi Ismail AS. Umur yang sanggup pada ayat 102 maksudnya adalah dimana seorang anak sudah mampu mencari dan mengumpulkan kayu bakar dan mungkin jika dizaman sekarang diartikan dengan seorang anak yang sudah mampu untuk bekerja.

Kesimpulan pada ayat 102 – 111
1. Mengisahkan penyembelihan Nabi Ismail aS
2. Menunjukkan Nabi Ismail sudah dianugerahi kesabaran yang tinggi oleh Allah SWT di usia yang masih muda
3. Kisah tersebut diabadikan menjadi suari’at islam yaitu Qurban
4. Dari kisah ini pun ummat muslim mengabadikan kesejahteraan untuk keluarga Nabi Ibrahim As di dalam tasyahud akhir

Penjelasan ayat 112 – 113
Huruf “waw” pada ayat 112 menunjukkan akan hubungan 2 peristiwa yang berbeda namun berurutan yaitu setelah kisah Nabi Ismail As, maka dilanjutkan dengan kisah kelahiran Nabi Ishaq AS. Kata “Alaihi” pada ayat 113 adalah dhomir atau kata ganti untuk Nabi Ismail AS dan dhamir “hima” adalah untuk Nabi Ismail AS dan Nabi Ishaq AS.
Kesimpulan uayat 112-113

Kesimpulan ayat 112-113
1. Setelah kisah penyembelihan Nabi Ismail As, Nabi Ibrahim As mendapat kabar gembira akan kelahiran anak dari Siti Sarah yaitu Nabi Ishaq As.
2. Allah SWT meberkahi Nabi Ismail As dan Nabi Ishaq As dengan keturunan yang akan menjadi bangsa yang besar yaitu bangsa arab dan bani israil.







Post a Comment

0 Comments